Sunday, May 26, 2013

ALASAN KENAPA ALLAH MENCABUT NYAWA DI USIA MUDA



Sering terdengar di telinga orang berkata…. “dia kan orang baik, kog cepat betul meninggalnya???... dan kadang ada temen-temen yang iseng berkata…”aku gag mau jadi orang baik-baik orang baik capat betul matinya???
apakah kalian juga sering mendengar kata itu.. atau perna mendengar kata yang hampir serupa???? Tujuannya Cuma satu kebanyakan orang ingin berumur panjang… kalo bisa berumur panjang terus….

Trus mengapa Allah mencabut nyawa orang-orang beriman di usia yang sangat muda???

Allah tidak akan mencabut nyawa orang beriman dan bertaqwa tanpa alasan, bagaimana dengan nasib anak anaknya yang masih kecil yang butuh perlindungan bapanya?….Allah mencabut nyawa orang beriman karena yang bersangkutan mungkin sudah cape jadi orang baik, mulai sakit sakitan dan banyak mengeluh (Allah paling tidak suka orang yang selalu mengeluh)…maka Allah menyelamatkan orang baik tersebut agar jangan merusak semua amal baiknya…

bagi mereka yang ingin berumur panjang, jangan takut berbuat amal kebajikan, jangan takut bahwa jadi orang beriman dan bertaqwa lalu otomatis Allah akan mentakdirkan kita berumur pendek karena Allah rindu orang beriman dan bertaqwa…umurnya akan pendek….Allah itu Maha Adil…isilah hidup kita dengan amal kebajikan dan mintalah umur panjang, Allah akan mengabulkannya…

Bagi mereka yang ingin berumur panjang, lalu berlomba lomba berbuat kejahatan, dengan pemikiran orang jahat biasanya berumur panjang…!!!

Orang baik, beriman dan bertaqwa yang dicabut nyawanya oleh Allah, adalah mereka yang secara sadar atau tidak sadar sering mengeluh sudah capek berbuat amal kebajikan, ingin istirahat, mau menghentikan dakwahnya, maka Allahpun akan mencabut nyawa orang baik itu, mengabulkan doanya untuk istirahat disisi Allah, alias meninggal dunia, sekaligus untuk menyelamatkan nama baik orang baik itu agar tidak tergoda iblis dan merusak nama baiknya sendiri……

Orang jahat biasanya memang tak pernah mengeluh, tak pernah merasa cape menjadi orang jahat, karena bisa memuaskan hawa nafsu duniawinya dengan bebas, gak takut masuk neraka, maka semangat hidupnya akan sangat kuat, pantang mundur gak pernah berdoa minta istirahat dan minta nyawanya dicabut Allah, maka biasanya umurnya panjang, kecuali Allah menghendakinya…Allah memberi kesempatan pada mereka untuk bertobat… J

MARI BELAJAR DARI ALAM SEKITAR



Disadari ataupun tidak, ALLAH SWT senantiasa memberikan banyak gambaran pada manusia lewat ciptaanNYA. Tetapi mungkin kebanyakan manusia ‘tidak berpikir’ sehingga keberadaan alam ciptaanNYA ini kelihatan biasa-biasa saja malah di anggap sangat biasa saja.

coba kita lihat ALLAH SWT menjelaskan lewat kitab suci Al Qur’an yang intinya: “Berjalan-jalanlah kamu dimuka tanah. Maka kamu akan melihat kekuasaanKU”.

Sangat mudah untuk menikmati keindahan alam. Orang bisa meluangkan waktu dengan bertamasya, wisata ke pegunungan, pantai atau melihat alam sekitar kita, tempat kita berada dan lain-lain. Dalam hal menikmati alam sekitar kita, coba bandingkan pandangan antara anak kecil dan orangtuha (sudah berumur) akan berbeda. Coba sesekali perhatikan anak kecil yang tengah berjalan-jalan dan tiba-tiba mereka melihat sungai yang airnya mengalir. Pasti, dengan polosnya tanpa pikir panjang ia akan kepingin untuk mandi disitu.

Tapi berbeda dengan orangtuha dalam menikmati alam. Para orangtuha itu cenderung tidak melihat keindahan dari sungai itu. Yang indah bagi orangtuha ataupun orang yang sudah dewasa kebanyakan yang indah itu yang berhubungan dengan uang. Kemanapun mata memandang, yang dipikirkan hanyalah uang dan dunia. Padahal yang dilihat indah itu adalah fana dan bakal berubah. Itulah perbedaan antara anak kecil dan orang tua/dewasa dalam memandang keindahan alam.

Banyak sekali yang bisa kita pelajari dari alam. Kita bisa belajar tentang ilmu kesabaran, ilmu kesetiaan, ilmu kepasrahan, ilmu diam dan banyak ilmu lainnya. mari kita belajar dari alam.

Belajar Kesabaran
ayo belajar pada Tanah yang kita injak setiap harinya ini. Bayangkan, tanah ini tidak pernah mengeluh meskipun diinjak-injak ratusan juta manusia. Bahkan di injak-injak oleh mesin mesin buatan manusia. Tanah juga tidak pernah tersinggung meskipun diludahi, dikencingi bahkan menjadi tempat buangan kotoran manusia. Ia akan dengan sabar menerima semuanya. Kesabaran apalagi yang bisa mengalahkan tanah ciptaan ALLAH SWT ?...........
Tapi kalau manusia berbuat semena-mena terhadap tanah, maka Sang PENCIPTA akan marah dan tanah bakal menggulung dan menimbulkan malapetaka bagi manusia itu sendiri.
Lo kalian gag percaya percaya ??? ………..cari aja buktinya ndiri.

Belajar Kesetiaan
tidak ada salahnya kita coba belajar pada matahari. Belajar dalam hal ini bukan berarti menyembah matahari. Tidak! Tetapi kita cukup melihat, merasakan dan mencontoh kesetiaan matahari yang juga ciptaan ALLAH SWT. Matahari adalah tempat belajar ilmu kesetiaan karena ia dengan setia senantiasa hadir dari Timur dan terbenam di Barat setiap hari.
Matahari tidak pernah ingkar janji untuk tidak terbit. kalau mendung bagaimana?...... Meski mendung, matahari tetap bersinar meski tertutup mendung. Bukankah ia terus setia?

Belajar Kepasrahan dan Ikhlas
Laut yang diciptakan ALLAH SWT adalah tempat mengalirnya beribu-ribu sungai di dunia ini. Kotoran apapun yang dilemparkan manusia lewat sungai, pasti akan mengalir ke laut. Dan laut akan pasrah menerima barang-barang buangan itu. Ia tidak pernah mengeluh sedikitpun.
betapa iklasnya Laut menerima semua air, kotoran atau benda-benda apapun yang mengalir lewat sungai. Keikhlasan yang ditunjukkan oleh laut adalah keikhlasan “Lillahi Ta’ala” (semuanya karena ALLAH).

Belajar Ilmu dari Tumbuhan
Kita juga harus belajar dari tumbuhan. Apa alasannya? Alasannya jelas, karena tumbuhan sejak dari bibit ia hidup, ia cenderung diam. Tapi tahu-tahu lama kelamaan tumbuhan itu menjadi besar dan memberi manfaat bagi si penanamnya. Bayangkan, sebuah tumbuhan saja tahu cara menghargai dan berterimakasih pada orang yang merawatnya. Sedangkan kita manusia ini yang disebut makhluk mulia oleh ALLAH SWT, malah tidak bisa menghargai dan berterimakasih pada ALLAH SWT yang telah merawat kita.
Apa layak kita disebut sebagai manusia Rahmatan Lil-alamin (manusia yang menjadi rahmat bagi alam semesta)?

Kalau kita menghormati alam, berarti kita juga mensyukuri apa yang telah dianugerahkan ALLAH SWT. Bukan malah kita memperTUHAN alam.