Saturday, April 25, 2015

Perang ilmu dan Jenis keilmuan Tua Kal-Tim


Setiap daerah mempunyai kebudayaannya sendiri. Mempunyai ilmu kedikjayaannya sendiri pula. Ilmu yang di yakini penduduk daerah itu dapat melindungi mereka daripada segala bencana berupaadapun juda dapat menutup aib mereka dari hinaan orang-orang dari daerah lain.diketahui bahwa “penyakit” yang di bawah oleh angin misalnya seperti pulung, panah,tembalun, termasuk ilmu hitam yang termasuk tingkatan rendah, yang oleh para ahli-ahli ilmu hitam disebut “Johan”.
Di dalam penggunaannya johan ini memiliki tujuh tingkatan. Dan mereka para ahli akan menggunakannya secara bertahap. Melihat kepada “benteng pertahanan” lawan yang di tuju. Di ulu mahakam perna terjadi perang ilmu. Yang di sebabkan kesalah pahamam antara dua laki istri yang berasal dari dua daerah yang berlainan. Maka dipergunakanlah taktik dan strategi sebagaimana dalam perang sesungguhnya. Di sini masing-masing peran ahli ilmu hitam memperlihatkan keahliannya dalam mengatur penyerangan, penjagaan diri dan mengetahui siasat-siasat lawannya masing-masing.
Oleh salah satu puhak dikiramlah mata-mata ke sarang musuh dan kembali melaporkan bahwa dalam waktu satu jammusuh akan mengirim panah-panah. Maka dipersiapkanlah sebuah saringan air yang tentu saja dilengkapi dengan mantra dan lain-lainnya. Satu jam kemudian tujuh anak panah terbang melesat berdesingan beruntun dan kesemuanya melekat di saringan air yang di gantung di dinding. Dengan gagalnya serangan pertama di lawan tadi, maka mulailah johan ke dua dan seterusnya yang mana mata-mata terus menerus di jalankan untuk bertugas. Sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Maka digunakanlah macan kuning, pembelah batung, geruntung manau, 4 buta dan lain-lainnya dari masing-masing pihak pertandingan kesaktian dalam ilmu hitam. Satu pihak ingin menghapuskan malu dan pihak yang lain ingin membela diri. Sudah tentulah akan berguguran korban sampai kepada jiwa manusia, bagi pihak yang kurang waspada atupun agak rendah tingkat kebudayaannya. Ketelitian dalam menentukan johan yang di kendaki sehingga tidak akan terdapat kesiasiaan dalam usaha itu dan percaya akan kemenangannya.
Konon pada johan yang tertinggi tersebut nama harimau, kekuatan ilmu hitam luarbiasa yang langka sekali kegagalannya, jarang sekali terdapat orang yang diserang dengan menggunakan harimau ini akan berlangsung kehidupannya dalam beberapa menit. Biasanya, mendengar tanda ada serangan terhadap seseorang, kita langsung membuka kelambunya, orang itu sudah mati dan menjadi korban dengan tanda adanya tanda-tanda berupa dua, empat atau enambuah lubang sebagaimana lumrahnya gigitan harimau biasa.
Dibandingkan dengan keampuhan “parang maya”, kabarnya harimau ini masih pada johan teratas.juga termsuk ke dalam ilmu ini batu anjing ciptaan yang berasal dari Majapahit. Yang pemujaannya dengan cara membakar tempurung nyiur “menahun” di pedupaan dengan sajen ikan tertentu. Yang ucapannya adalah sebabagai berikut: “Hai Datuk Sang Hyang Kungkung, Igutlah oleh ikam jantung hatinya si anu, di mana angin tutus, ayo...., sasah oleh ikam, waktunya tidur garak semangatnya. Ambung oleh ikam semangatnya”.
Menurut bahan yang di dapat, tingkatan ilmu kebudayaan dalam hal ini ada lima.
1.    Ilmu Hitam
2.       Ilmu Bumi
3.        Ilmu Putih
4.         Ilmu Qur’an
5.          Ilmu Tharikat
Konon yang dimaksud ilmu bumi adalah keilmuan yang menggunakan tetumbuhan, minyak atau bebatuan dan lain-lainnya. Di antara yang kita ketahui adalah jeriangau merah dan putih, kambat, andong laki dan perempuan, pakurindang, kulit beruang hitam, kuku beruang, tanduk kijang putih, rambut orang utan,, kuku macan, tempurung buta tunggul buta, tanah malay, bulu landak, janar putih dan lain-lainnya.
Kiranya ke dalam tingkatan ini pula dan mungkin yang tertinggi adalah besi kuning dan minyak tanah. Minyak ini adalah hasil boring yang pertama tama keluar dari sumbernya di bumi yang keasliannya bila dihari dingin selalu kental. Setetes minyak ini dimasukkan ke dalam botol kecil minyak wangi akan merupakan penjaga diri dari serangan ilmu hitam. Para ahli kebatinan dari ilmu hitam  biasanya dari jauh sudah tahu seseorang membawa minyak ini dan biasanya memohon untuk tidak memasuki “ruang kerja”nya karena akan memusnahkan alat-alat dari ilmu ini.
Yang lebih dari ilmu bumi adalah ilmu putih yang biasanya berupa doa-doa yang berbentuk pantun atau sya’ir, disertai dengan keyakinan. Misalnya do’a mengusir Hantu Orang yang kira-kira berbunyi: “Bismillahirrahmanirrahim. Yaa ya rakun inra yakun, aku tahu asalmu jadi, gigi nabi sulaiman, engkau lamun aku kada lari lamun menyambur kabur mata engkau, kena habu firman Allah Ta’ala, bumbun jumbun, berkat La Ilaha Ilallah Muhammadarrasulullah”.
Dapat di tambahkan bahwa Bumbun adalah nama hantu yang laki dan jumbun nama dari hantu orang yang perempuan. Untuk doa anti kuyang dan hantu panjang contoh : “bismillahirrrahmanirrahim. Berapa tulang buah delima. Tujuh tulang kawala kampung. Berapa orang awang kubuang. Tujuh orang kawalu kampung. Jangan engkau mampir kemari, lari engkau iblis setan, hancur lantak engkau jadi harang jadi habu, lari engkau ke sisi langit biru, berkat Laa Ilaha Illallah Muhammadar Rasulullah”.
Selanjutnya untuk penjagaan diri terdapat pula doa seperti ini: “Sulaiman bil Haqqi Allah payungku Muhammad akan dindingku, Jibril di kananku, mikail di kiriku, israfil di belakangku, izrail di hadapanku, gajah putih tunggangangku, tadung beranakan anak rakyatku, guntur petir suaraku. Halilintar huruf badanku.........” dan seterusnya, dan seterusnya. Adapun untuk pengasih tersebut seperti : “aku memakai kata burung bayanullah, anak kekasih naga putih, mekkah madina akan pangkalanku.....” dan seterusnya dan seterusnya.
Di atas dari ilmu putih tersebutlah apa yang di sebut ilmu Qur’an, yaitu do’a- do’a yang dipetik dari dalam kitab suci Al-Qur’an serti ayat seribu dinar, ayat Qursyi dan sebagainya. Di antara do’a tatulak terdapat seperti ini : “Bismillahirrahmanirrahim. Bismillahilladzi laa yadurru maa ismihi syai’un fil ardhi, wa laa fissamaa i wa huwas sami’ul alim”. Artinya : dengan nama Allah, bahwasanya tiada akan memberikan mudharat segala sesuatu yang hidup di alam di bumi, kecuali dengan idzin Allah yang maha mendengar dan maha mengetahui”. Termasuk dalam ilmu ini wapak-wapak antara lain “Cemeti Ali”, yang di pakai di badan ataupun di rumah sebagai penangkal bahaya. Akhirnya, di atas segala-galanya adalah ilmu Tharikat atau ilmu Tuhan. Hanya saja yang menggunakan ilmu ini sedikit sekali karena benar-benar harus mengenal Tuhan sehingga permohonan langsung ditujukan kepadanya.
Pengobatan rohaniah termasuk didalam ilmu ini, ilmu kebatinan yang dilandaskan ke Tuhanan yang maha esa. Haruskah kita akui bahwa pengobatan yang lazim di sebut “cara kampung” tidak selamanya efisien, misalkan sakit kuning dapat di sembuhkan dalam waktu 24 jam atau bisa kurang dari itu, sedangkan menurut ilmu kedokteran si pasien harus di opname sampai waktu berminggu-minggu bahkan bisa berbulan-bulan lamanya., tidak pula jarang pasien yang sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk ongkos pengobatan ke dokter yang mana ahirnya hanya dituduh sakit dibikin-bikin saja. Tetapi sesudah melalui pengobatan kampung ternyata sembuh hanya dalam hitungan menit saja.
Tetapi sebaliknya pula, sudah tentu di dalam keadaan sakit tindakan kita yang pertama adalah untuk dibehandel oelh seorang dokter yang kita percaya mampu melakukan diagnosa dan menunjukkan obatnya yang tepat, bilamana ini tidak berhasil, sudah barang tentu pula usaha iktiar lain di laksanakan, yaitu pengobatan rohaniah, suatu usaha penyembuhan melalui kebatinan yang dimohonkan langsung kepada Tuhan yang maha Esa.
..................di tulis kembali dari buku aslinya yang berjudul “57 KUNTUM MELATI”. Bagian 37.