Setiap daerah mempunyai kebudayaannya sendiri. Mempunyai
ilmu kedikjayaannya sendiri pula. Ilmu yang di yakini penduduk daerah itu dapat
melindungi mereka daripada segala bencana berupaadapun juda dapat menutup aib
mereka dari hinaan orang-orang dari daerah lain.diketahui bahwa “penyakit” yang
di bawah oleh angin misalnya seperti pulung, panah,tembalun, termasuk ilmu
hitam yang termasuk tingkatan rendah, yang oleh para ahli-ahli ilmu hitam
disebut “Johan”.
Di dalam penggunaannya johan ini memiliki tujuh tingkatan.
Dan mereka para ahli akan menggunakannya secara bertahap. Melihat kepada
“benteng pertahanan” lawan yang di tuju. Di ulu mahakam perna terjadi perang
ilmu. Yang di sebabkan kesalah pahamam antara dua laki istri yang berasal dari
dua daerah yang berlainan. Maka dipergunakanlah taktik dan strategi sebagaimana
dalam perang sesungguhnya. Di sini masing-masing peran ahli ilmu hitam
memperlihatkan keahliannya dalam mengatur penyerangan, penjagaan diri dan
mengetahui siasat-siasat lawannya masing-masing.
Oleh salah satu puhak dikiramlah mata-mata ke sarang musuh
dan kembali melaporkan bahwa dalam waktu satu jammusuh akan mengirim
panah-panah. Maka dipersiapkanlah sebuah saringan air yang tentu saja
dilengkapi dengan mantra dan lain-lainnya. Satu jam kemudian tujuh anak panah
terbang melesat berdesingan beruntun dan kesemuanya melekat di saringan air
yang di gantung di dinding. Dengan gagalnya serangan pertama di lawan tadi,
maka mulailah johan ke dua dan seterusnya yang mana mata-mata terus menerus di
jalankan untuk bertugas. Sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Maka digunakanlah macan kuning, pembelah batung, geruntung
manau, 4 buta dan lain-lainnya dari masing-masing pihak pertandingan kesaktian
dalam ilmu hitam. Satu pihak ingin menghapuskan malu dan pihak yang lain ingin
membela diri. Sudah tentulah akan berguguran korban sampai kepada jiwa manusia,
bagi pihak yang kurang waspada atupun agak rendah tingkat kebudayaannya.
Ketelitian dalam menentukan johan yang di kendaki sehingga tidak akan terdapat
kesiasiaan dalam usaha itu dan percaya akan kemenangannya.
Konon pada johan yang tertinggi tersebut nama harimau,
kekuatan ilmu hitam luarbiasa yang langka sekali kegagalannya, jarang sekali
terdapat orang yang diserang dengan menggunakan harimau ini akan berlangsung
kehidupannya dalam beberapa menit. Biasanya, mendengar tanda ada serangan
terhadap seseorang, kita langsung membuka kelambunya, orang itu sudah mati dan
menjadi korban dengan tanda adanya tanda-tanda berupa dua, empat atau enambuah
lubang sebagaimana lumrahnya gigitan harimau biasa.
Dibandingkan dengan keampuhan “parang maya”, kabarnya
harimau ini masih pada johan teratas.juga termsuk ke dalam ilmu ini batu anjing
ciptaan yang berasal dari Majapahit. Yang pemujaannya dengan cara membakar
tempurung nyiur “menahun” di pedupaan dengan sajen ikan tertentu. Yang
ucapannya adalah sebabagai berikut: “Hai Datuk Sang Hyang Kungkung, Igutlah
oleh ikam jantung hatinya si anu, di mana angin tutus, ayo...., sasah oleh
ikam, waktunya tidur garak semangatnya. Ambung oleh ikam semangatnya”.
Menurut bahan yang di dapat, tingkatan ilmu kebudayaan dalam
hal ini ada lima.
1.
Ilmu Hitam
2.
Ilmu Bumi
3.
Ilmu Putih
4.
Ilmu Qur’an
5.
Ilmu Tharikat
Konon yang dimaksud ilmu bumi
adalah keilmuan yang menggunakan tetumbuhan, minyak atau bebatuan dan
lain-lainnya. Di antara yang kita ketahui adalah jeriangau merah dan putih,
kambat, andong laki dan perempuan, pakurindang, kulit beruang hitam, kuku
beruang, tanduk kijang putih, rambut orang utan,, kuku macan, tempurung buta
tunggul buta, tanah malay, bulu landak, janar putih dan lain-lainnya.
Kiranya ke dalam tingkatan ini
pula dan mungkin yang tertinggi adalah besi kuning dan minyak tanah. Minyak ini
adalah hasil boring yang pertama tama keluar dari sumbernya di bumi yang
keasliannya bila dihari dingin selalu kental. Setetes minyak ini dimasukkan ke
dalam botol kecil minyak wangi akan merupakan penjaga diri dari serangan ilmu
hitam. Para ahli kebatinan dari ilmu hitam
biasanya dari jauh sudah tahu seseorang membawa minyak ini dan biasanya
memohon untuk tidak memasuki “ruang kerja”nya karena akan memusnahkan alat-alat
dari ilmu ini.
Yang lebih dari ilmu bumi adalah
ilmu putih yang biasanya berupa doa-doa yang berbentuk pantun atau sya’ir,
disertai dengan keyakinan. Misalnya do’a mengusir Hantu Orang yang kira-kira
berbunyi: “Bismillahirrahmanirrahim. Yaa ya rakun inra yakun, aku tahu asalmu
jadi, gigi nabi sulaiman, engkau lamun aku kada lari lamun menyambur kabur mata
engkau, kena habu firman Allah Ta’ala, bumbun jumbun, berkat La Ilaha Ilallah
Muhammadarrasulullah”.
Dapat di tambahkan bahwa Bumbun
adalah nama hantu yang laki dan jumbun nama dari hantu orang yang perempuan.
Untuk doa anti kuyang dan hantu panjang contoh : “bismillahirrrahmanirrahim.
Berapa tulang buah delima. Tujuh tulang kawala kampung. Berapa orang awang
kubuang. Tujuh orang kawalu kampung. Jangan engkau mampir kemari, lari engkau
iblis setan, hancur lantak engkau jadi harang jadi habu, lari engkau ke sisi
langit biru, berkat Laa Ilaha Illallah Muhammadar Rasulullah”.
Selanjutnya untuk penjagaan diri
terdapat pula doa seperti ini: “Sulaiman bil Haqqi Allah payungku Muhammad akan
dindingku, Jibril di kananku, mikail di kiriku, israfil di belakangku, izrail
di hadapanku, gajah putih tunggangangku, tadung beranakan anak rakyatku, guntur
petir suaraku. Halilintar huruf badanku.........” dan seterusnya, dan
seterusnya. Adapun untuk pengasih tersebut seperti : “aku memakai kata burung
bayanullah, anak kekasih naga putih, mekkah madina akan pangkalanku.....” dan
seterusnya dan seterusnya.
Di atas dari ilmu putih
tersebutlah apa yang di sebut ilmu Qur’an, yaitu do’a- do’a yang dipetik dari
dalam kitab suci Al-Qur’an serti ayat seribu dinar, ayat Qursyi dan sebagainya.
Di antara do’a tatulak terdapat seperti ini : “Bismillahirrahmanirrahim.
Bismillahilladzi laa yadurru maa ismihi syai’un fil ardhi, wa laa fissamaa i wa
huwas sami’ul alim”. Artinya : dengan nama Allah, bahwasanya tiada akan
memberikan mudharat segala sesuatu yang hidup di alam di bumi, kecuali dengan
idzin Allah yang maha mendengar dan maha mengetahui”. Termasuk dalam ilmu ini
wapak-wapak antara lain “Cemeti Ali”, yang di pakai di badan ataupun di rumah
sebagai penangkal bahaya. Akhirnya, di atas segala-galanya adalah ilmu Tharikat
atau ilmu Tuhan. Hanya saja yang menggunakan ilmu ini sedikit sekali karena
benar-benar harus mengenal Tuhan sehingga permohonan langsung ditujukan
kepadanya.
Pengobatan rohaniah termasuk
didalam ilmu ini, ilmu kebatinan yang dilandaskan ke Tuhanan yang maha esa.
Haruskah kita akui bahwa pengobatan yang lazim di sebut “cara kampung” tidak
selamanya efisien, misalkan sakit kuning dapat di sembuhkan dalam waktu 24 jam
atau bisa kurang dari itu, sedangkan menurut ilmu kedokteran si pasien harus di
opname sampai waktu berminggu-minggu bahkan bisa berbulan-bulan lamanya., tidak
pula jarang pasien yang sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk ongkos
pengobatan ke dokter yang mana ahirnya hanya dituduh sakit dibikin-bikin saja.
Tetapi sesudah melalui pengobatan kampung ternyata sembuh hanya dalam hitungan
menit saja.
Tetapi sebaliknya pula, sudah
tentu di dalam keadaan sakit tindakan kita yang pertama adalah untuk dibehandel
oelh seorang dokter yang kita percaya mampu melakukan diagnosa dan menunjukkan
obatnya yang tepat, bilamana ini tidak berhasil, sudah barang tentu pula usaha
iktiar lain di laksanakan, yaitu pengobatan rohaniah, suatu usaha penyembuhan
melalui kebatinan yang dimohonkan langsung kepada Tuhan yang maha Esa.
..................di tulis
kembali dari buku aslinya yang berjudul “57
KUNTUM MELATI”. Bagian 37.
Josss...!
ReplyDeleteJosss...!
ReplyDelete